Pada dasarnya, di dunia pendidikan terdapat dua model pelayanan. Model Sistem Kredit Semester dan Sistem Paket. Kenyataanya terdapat keberagaman kemampuan, minat dan bakat siswa. Irama belajar siswa yang beragam. Ada yang memiliki irama belajar cepat, sedang, dan lambat. Sistem paket memaksa semua peserta didik mengikuti keseragaman paket mata pelajaran yang diberlakukan. Sistem Kredit Semester (SKS) memfasilitasi keberagaman kemampuan, minat, bakat dan irama belajar siswa. Dengan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) yang disusun disertai langkah-langkah kegiatan yang dilakukan peserta didik secara mandiri sesuai dengan irama belajar masing-masing.
Menyadari adanya keberagaman peserta didik, MAN 2 Yogyakarta menerima tantangan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan pendidikan SKS. Persiapan telah jauh-jauh hari dilakukan, dimulai dengan pembentukan tim SKS, melakukan studi tiru, workshop pembuatan UKBM/Modul, workshop tentang SKS, sosialisasi pada siswa, orang tua dan komite, pengadaan angket, melengkapi sarana prasarana, berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag DIY, dan faktor pendukung lainnya.
Telah dilakukan visitasi virtual sebelumnya kepada tujuh madrasah penyelenggara SKS oleh DR. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd , Direktorat Kurikulum Sarana dan Prasarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI, DR. Suwardi, M.Pd. Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi, dan Anita Isdarmini, M.Pd, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY. Visitasi dilanjutkan secara off line dengan mendatangi dan memverifikasi perangkat pendukung SKS.
Jumat (18/09/2020) Kepala MAN 2 Yogyakarta, Drs. H. Mardi Santosa didampingi Wakaur Kurikulum Fajar Basuki, S.Ag, Ketua Tim SKS, Hastuti Praptiningsih, S.Pd, M.Pd beserta anggota, Koordinator BK, Umi Solikatun, S.Pd, Wakaur Kesiswaan Dyah Estuti Tri Hartini, S.pd menerima Tim Visitor Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI, Dr. Imam Buchori dan Arisandi di ruang PTSP.
Cukup banyak penekanan yang disampaikan visitor, tetapi pada dasarnya MAN 2 Yogyakarta telah siap dan penyelenggaraan SKS sudah berjalan dengan lancar.
Adapun yang perlu dilengkapi antara lain: Struktur Kelembagaan SKS, Lembar Pengesahan Akademik oleh Kanwil Kemenag DIY, sosialisasi dilakukan secara transformative dan terinternalisasi, pelatihan SKS secara berkala, berkesinambungan, masif dan komprehensif, guru tidak bosan untuk melakukan umpan balik, Tim SKS melakukan kajian dokumen kemudian menuangkannya dalam panduan implementatif, monitor, evaluasi dan pendampingan.
Tim Visitasi SKS Kemenag RI memberi apresiasi tinggi pada MAN 2 Yogyakarta yang memperlihatkan semangat dan kesiapannya untuk menyelenggarakan pelayanan SKS.
“Jadilah yang terhebat, jadilah yang pertama kali melakukan yang belum dilakukan madrasah/sekolah lain, inovatif, kreatif, temukan khas untuk outputnya, jangan berhenti untuk belajar dan belajar, jangan takut salah, yang paling penting, tidak sengaja melakukan kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama dua kali, sehingga selalu berubah dan berubah menjadi lebih baik menjadi orang yang beruntung,” tandas Imam Buchori
Imam Buchori dan Arisandi menyampaikan kesannya, MAN 2 Yogyakarta terkesan modern, semua serba komputerisasi, ramah, Kepala MAN 2 Yogyakarta beserta jajarannya memiliki pandangan yang komprehesif dalam mengelola madrasah.
Imam Buchori dan Arisandi memperlihatkan rasa senang yang mendalam dengan wajah berbinar, saat menerima suvenir berupa Buku Antologi karya guru MAN 2 Yogyakarta yang mengisahkan perjuangannya agar tetap sukses dan menyenangkan walaupun pembelajaran jarak jauh dengan berbagai strategi, pendekatan, model, dan media pembelajaran yang tepat untuk online. Tim Visitasi SKS berharap, keluarga besar MAN 2 Yogyakarta terus menggali potensinya, terus berkarya, melakukan pelayanan prima pada peserta didik. (pus)
