Kepala MAN 2 Yogyakarta mengawali dengan menjabarkan profil MAN 2 Yogyakarta. Pada saat Pemerintahan Negara Indonesia berpusat di Yogyakarta, gedung cagar budaya digunakan sebagai kantor Kementerian Agama Republik Indonesia (1946).

“MAN 2 Yogyakarta terus melakukan inovasi, bermetaforosis menjadi madrasah dengan banyak keunggulan-keunggulan. Unggul di bidang KKO, Broadcasting, Multimedia, dan Film, Akademik, Riset, dan Tahfidz. Dengan menyelenggarakan Peminatan MIPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan. Jumlah stakeholder 96, dengan jumlah siswa 640 an siswa yang menggambarkan miniatur Indonesia, berasal dari Papua Irian Jaya, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali,” tegas Mardi Santosa.

“Jujur, Kedisiplinan, profesionalisme, kebersihan, dan akhlakul karimah bisa menjadi identitas sebuah Madrasah Hebat Bermartabat. Madrasah hebat bermartabat memiliki indikator dengan lulusan madrasah yang hebat, hebat dalam gurunya mengajar, hebat dalam menyalurkan ilmunya ke masyarakat, hebat prestasi, hebat kualitas siswa, dan hebat dalam tata kelola kelembagaan. Kami terus berkomitmen dan berusaha mewujudkannya,” tandas Mardi Santosa  lebih lanjut.

Dengan SDM yang dimiliki dengan fasilitas dan sarana prasarana yang sangat mendukung, MAN 2 Yogyakarta siap Ukir Prasasti dengan Prestasi, mewujudkan Madrasah Hebat Bermartabat menuju kelas dunia.(pus)