
Dalam pembukaannya, Drs. Mardi Santosa memberi motivasi dan sosialisasi tentang pelaksanaan Tryout UTBK Nasional kepada siswa kelas XII dengan pantauan orang tua masing-masing. Diharapkan setelah pendampingan ini, siswa kelas XII bisa lebih siap mengkuti UTBK dan bisa lulus seleksi SBMPTN tahun 2021.
Acara inti diisi oleh Fitria Ulfa HR, S.Hum, M.A yang merupakan lulusan S1 UGM dan S2 lulusan beasiswa LPDP 2019. Dalam motivasi dan sosialisasi yang beliau sampaikan, anak muda harus bisa mengetahui tujuan setelah lulus SMA/MA/Sederajat “What your goal?” ada tiga hal penting yang harus dilakukan yaitu: “What do you want?, Why do you want? & Ho do you get it?”. Apa yang kamu lakukan setelah lulus SMA/MA/Sederajat?. Pilihannya bisa lanjut studi ke Perguruan Tinggi atau kerja atau hal lainnya. Mengapa kamu melakukannya? Karena kamu mempunyai harapan atau cita-cita atau ingin membanggakan orang tua. Bagaimana kamu memperolehnya? Dengan mengasah kemampuan berbahasa asing.
“Untuk siswa yang mau lanjut studi ke jenjang S1 di Perguruan Tinggi Negeri, hindari terlalu berharap SNMPTN, tidak memiliki tanggung jawab yang diemban, mempunyai mimpi tinggi tapi tidak sebanding dengan usahanya, selalu mengeluh dengan keadaan yang ada dan menunda belajar dan membuang -buang waktu ” Terangnya Fitria Ulfa HR.
Beliau juga merinci lima sukses UTBK dan tes kedinasan melalui lima tahapan: tentukan tujuan- mulai belajar-kuasasi materi- tingkatkan level-sukses ujian dan peluang SBMPTN inilah yang menjadi awal untuk melangkah ke tahapan Perguruan Tinggi Negeri. Sama halnya dengan kutipan Buya Yahya “Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, dan semakin kurang ilmu semakin semoit hidup”
Diakhir acara, sosialisasi Tryout dilakukan oleh Pravesta Clara Shinta, salah satu Tentor Quepper School. Dimulai setelah sosiolisasi pendampingan selesai, rangkaian jadwal Tryout UTBK dilakukan selama empat kali pertemuan.
Rita Setyowati sebagai panitia pendampingan ini, menutup acara dengan hamdalah dan simpulan bahwa siswa yang menginginkan lulus seleksi Perguruan Tinggi Negeri. Harus mulai belajar sedikit-sedikit dan tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa semua siswa sama-sama mempunyai kesempatan untuk memperoleh beasiswa dan lulus seleksi masu Perguruan Tinggi Negeri. (cio)