MAN 2 Yogyakarta, 10 Januari 2025 – Sebanyak 153 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Yogyakarta yang merupakan penghafal Al-Qur’an dengan hafalan terbanyak 20 juz, menerima Apresiasi Tahfidz dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. Acara ini berlangsung di auditorium UPY Yogyakarta, dengan khidmat dan penuh semangat keagamaan, di mana para siswa menunjukkan dedikasi mereka dalam menjaga dan memahami Al-Qur’an.
Hadir
pada perhelatan akbar ini dan sekaligus serahkan piagam Apresiasi Tahfidz, Dr.
Ir. Paiman, M.P. (Rektor UPY), H. Abd Su'ud, S.Ag., M.S.I. (Kepala Bidang
Pendidikan Madrasah Kanwil D.I.Y.), Nadhif, S.Ag., M.S.I. (Kepala Kantor
Kemenag Kota Yogyakarta), dan Elfa Tsuroyya, S.Ag., M.Pd.I., M.Pd. (Kepala
Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta). Hadir pula Evi Effrisanti,
S.TP. (Pengawas MA Kota Yogyakarta), Ustadz Bambang Bimo Suryono (Trainer,
Motivator, dan Pendongeng Anak dan Remaja), Drs. Nur Abadi, M.A (Ketua komite),
Dr. Mustofa Anshori Lidzinillah, M.Hum (Wakil ketua komite) dan Hj. Komriyatu
Diniyah Ash Shaleha, S.E., M.M (Sekretaris komite)
Dalam amanahnya, Ahmad Bahiej menekankan pentingnya menjaga hafalan Al-Qur’an, memperbaiki bacaan dengan benar, mendalami isinya, Beramal denga napa apa yang ada di dalamnya, dan mengajarkannya.
“Hafalan
saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mengkaji isi
Al-Qur’an untuk memperkaya khazanah ilmu dan memahami ajaran Islam sebagaimana
yang telah diajarkan oleh para ulama, ahli fiqih, dan mufasir,” ujar beliau.
Kakanwil
Ahmad Bahiej juga menginspirasi para siswa dengan menyampaikan visi besar untuk
melahirkan generasi pemimpin yang tidak hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga
memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara mendalam. “Bayangkan seorang
presiden yang hafizh Al-Qur’an, seorang profesor yang menjadi menteri, atau
imam besar yang menjadi panutan umat. Pemimpin seperti ini adalah harapan besar
umat Islam untuk membawa nilai-nilai Al-Qur’an ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara,” tambahnya.
Beliau
juga menegaskan bahwa keberadaan para hafizh dan hafizhah memberikan keberkahan
tersendiri, baik bagi lembaga pendidikan seperti Universitas PGRI Yogyakarta
(UPY) maupun masyarakat pada umumnya. Ida mengajak semua pihak untuk terus
menghiasi rumah dan kehidupan sehari-hari dengan bacaan Al-Qur’an serta
memperbanyak shalat sebagai wujud ketakwaan.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta Singgih Sampurno, S.Pd, MA dalam sambutannya menyampaikan
pesan, “Selamat dan barokah, saya sampaikan kepada para Santri yang diapresiasi
Tahfidnya. Saya berharap agar kalian, anak-anak kami semua, semakin rajin,
tekun, gigih belajar, menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekitar. Jadilah
anak-anak yang menghormati dan menyayangi semua makhluk Allah. Jadilah khalifah
bumi yang amanah, memelihara dan memakmurkan bumi dan seisinya dengan
sebaik-baiknya.”
“Al-Quran
merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw. yang dibukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya
karena itu, dijamin oleh Allah sendiri. Dalam menjalani hidup dan kehidupan,
dengan semua tantangan dan kemajuan peradaban, berbekalah dengan Al- Quran dan
ilmu pengetahuan yang telah kalian peroleh, saya berharap dapat menjadi bekal
bagi kalian menghadapi semua tantangan dengan semangat, ikhlas dan tawakal
serta memberi manfaat bagi sekitar,” sambungnya.
Acara
ini tidak hanya menjadi momen apresiasi, tetapi juga motivasi bagi generasi
muda untuk terus berkontribusi sebagai penghafal dan pengamal Al-Qur’an,
memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan agama. MAN 2 Yogyakarta
kembali membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan unggulan yang melahirkan
generasi Qur’ani yang membanggakan. (pusp)
Berikan Komentar