Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Komitmen MAN 2 Yogyakarta dalam menghadirkan pendidikan berbasis kepedulian lingkungan kembali menuai apresiasi. Ulama kondang Gus Wahid mengunjungi stan pameran Agen Apel (Agen Perubahan Lingkungan) MAN 2 Yogyakarta dan memberikan testimoni positif terhadap berbagai produk ramah lingkungan yang ditampilkan.
Dalam
kunjungan tersebut, Gus Wahid diterima oleh Guru Kelas Multimedia Muhammad
Hardiyanto, S.Kom., bersama tenaga kependidikan Sigit. Keduanya menjelaskan tentang
pengelolaan limbah serta konsep edukasi lingkungan yang menjadi dasar
pengembangan produk Agen Apel MAN 2 Yogyakarta.
Usai
meninjau stan pameran, Gus Wahid menyampaikan apresiasinya. Ia menilai inovasi
pengolahan limbah yang dilakukan MAN 2 Yogyakarta sebagai contoh konkret
pendidikan yang menyatu dengan nilai kemaslahatan.
“Produk-produk
ini bukan hanya kreatif, tetapi juga mendidik. Limbah diolah dengan tanggung
jawab, memberi manfaat lingkungan, dan mengajarkan kemandirian. Ini praktik
baik yang patut dicontoh,” ungkap Gus Wahid.
Program
Agen Apel MAN 2 Yogyakarta digerakkan oleh Khusnul Daroyah dan Umi Solikatun,
dibantu Sri Purwati, S.Pd., M.Pd., serta Nuning Setiyaningsih, S.Si., M.Pd. Tim
ini secara konsisten mengembangkan program pengelolaan limbah berbasis edukasi,
praktik langsung, dan pemberdayaan masyarakat.
Salah
satu fokus utama program ini adalah pengolahan limbah minyak jelantah yang
banyak dihasilkan rumah tangga dan pelaku UMKM kuliner di sekitar madrasah.
Minyak goreng yang digunakan berulang kali mengalami perubahan warna, bau, dan
kandungan senyawa berbahaya jika kembali dikonsumsi. Jika dibuang sembarangan,
limbah ini berpotensi mencemari tanah, air, dan air tanah.
Sebagai
bentuk edukasi dan aksi nyata, MAN 2 Yogyakarta menggelar pelatihan pengolahan
minyak jelantah bagi masyarakat sekitar pada Jumat (15/08/2025) di Laboratorium
IPA. Pelatihan ini membekali masyarakat dengan keterampilan mengolah limbah
secara aman dan bernilai ekonomi.
Dalam
pameran Agen Apel, MAN 2 Yogyakarta menampilkan beragam produk unggulan, di
antaranya sabun cair dan sabun batangan dari minyak jelantah berlabel MAN 2
Yogyakarta, ecoenzyme, pupuk kompos, lilin dari minyak jelantah, totebag ramah
lingkungan, wayang dan lampion dari botol bekas, serta aksesori dari plastik
daur ulang. Produk-produk ini merupakan hasil integrasi program Adiwiyata,
PKWU, dan keterampilan siswa.
Seluruh
proses pengelolaan limbah dilakukan dengan menerapkan prinsip 5R (Reduce,
Reuse, Recycle, Replace, Repair) serta asas tanggung jawab, keberlanjutan,
keselamatan, dan nilai ekonomi. Limbah yang sebelumnya berpotensi mencemari
lingkungan kini diubah menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi kolaborasi Tim Agen
Apel dan seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya
berdampak pada pengurangan limbah, tetapi juga menumbuhkan kreativitas,
kepedulian lingkungan, dan jiwa kewirausahaan peserta didik.
Melalui
inovasi Agen Apel ini, MAN 2 Yogyakarta kembali menegaskan jati dirinya sebagai
madrasah adiwiyata yang inovatif dan berkelanjutan, membentuk generasi emas
yang peduli lingkungan, kreatif, dan siap membawa perubahan positif
bagi masyarakat. (pusp)
Berikan Komentar