Yogyakarta, (MAN 2 Yogyakarta) – Siswa kelas XII.E MAN 2 Yogyakarta menunjukkan kreativitas mereka dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan menampilkan drama berjudul Keong Mas. Drama ini merupakan bagian dari ujian yang diberikan oleh guru Bahasa Arab, Yuni Fatmawati MPd.I, sebagai bentuk evaluasi dari pembelajaran.
Dalam
drama ini, para siswa memainkan peran mereka dengan penuh semangat. Vereline
Mylovena Kristanto berperan sebagai Raja, Aini Aulia Firda sebagai Kirana, Hani
Alifah An-Nafi sebagai Galuh, Zaahidann 'Ilma An Naafi' sebagai Pangeran,
Kharismakul Risma Putri C sebagai penyihir, Zolafa Awandewi Dewajani sebagai
kakek, dan Husna Tsalitsa Az Zahra sebagai nenek.
Drama
yang disampaikan sepenuhnya dalam Bahasa Arab ini menjadi tantangan tersendiri
bagi para siswa. Namun, dengan metode pembelajaran yang telah diberikan oleh Yuni
Fatmawati, mereka tetap percaya diri. Pembelajaran Bahasa Arab di kelas Yuni
tidak hanya sebatas teori, tetapi juga menggunakan berbagai metode menarik
seperti proyektor, kartu, bernyanyi, menghafal, mendengarkan, dan berbicara
langsung.
Dalam
kesan dan pesan yang disampaikan, para siswa mengungkapkan bahwa belajar Bahasa
Arab di MAN 2 Yogyakarta, khususnya bersama Yuni, sangat menyenangkan dan tidak
membebani. “Jangan takut salah dalam belajar Bahasa Arab, karena sejatinya kita
semua masih belajar,” pesan Yuni kepada siswa-siswinya.
Alur Cerita Drama "Keong Mas" dijelaskan Zolafa Awandewi Dewajani. Drama ini mengisahkan Kerajaan Daha yang diperintah oleh Raja Kertamarta. Ia memiliki dua putri, Dewi Candra Kirana, yang baik hati dan cantik, serta Dewi Galuh, yang iri kepadanya. Saat raja ingin menikahkan Kirana dengan Pangeran Inu Kertapati, Galuh yang cemburu meminta bantuan penyihir jahat untuk mengutuk Kirana menjadi keong emas dan membuangnya ke sungai.
Keong
emas itu ditemukan oleh seorang nenek di hilir sungai. Keanehan pun terjadi,
makanan selalu tersaji di rumah nenek tanpa ia memasak. Suatu hari, nenek
melihat seorang gadis cantik sedang memasak, yang ternyata adalah Kirana yang
terkena kutukan.
Sementara
itu, Pangeran Inu Kertapati mencari Kirana. Ia mendapat petunjuk dari seorang
kakek bijak dan akhirnya menemukan Kirana di rumah nenek. Saat pangeran
melamarnya, kutukan Kirana pun hilang.
Mereka
kembali ke istana dan mengungkap perbuatan Galuh. Galuh yang panik kabur ke
hutan, tetapi jatuh ke jurang dan tewas. Kirana dan Pangeran Inu Kertapati
akhirnya menikah dan hidup bahagia.
Pesan
Moral dari Drama "Keong Mas"
1.
Jangan iri hati, karena iri hanya akan membawa kehancuran.
2.
Kebaikan selalu menang melawan kejahatan.
3.
Cinta sejati memiliki kekuatan untuk mengatasi segala rintangan.
Drama
ini tidak hanya menjadi ajang ujian, tetapi juga sarana bagi siswa untuk lebih
mendalami Bahasa Arab secara menyenangkan. Dengan metode seperti ini,
diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan Bahasa Arab
dalam kehidupan sehari-hari.
Berikan Komentar