Kuatkan Sikap Moderasi Beragama, MAN 2 Yogyakarta Gelar Workshop

H. Abdul Halim, S.Ag menyampaikan materi moderasi beragama di aula lantai 3 MAN 2 Yogyakarta.

Yogyakarta(MAN2Yk)- Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk. Meskipun bukan negara agama, masyarakat lekat dengan kehidupan beragama dan kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi. Menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga negara. Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Selain itu juga menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan, kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga diharapkan Indonesia menjadi negara yang maju.

Demikian sekilas hal yang disampaikan oleh H. Abdul Halim, S.Ag selaku narasumber ssi kedua. Selain itu,“Bahwa moderasi beragama sesungguhnya merupakan kebaikan moral bersama yang relevan tidak saja dengan perilaku individu, melainkan juga dengan komunitas atau lembaga. Moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama. 4 indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, akomodatif terhadap kebudayaan lokal dapat digunakan untuk mengenali seberapa kuat moderasi beragama yang dipraktikkan oleh seseorang di Indonesia, dan seberapa besar kerentanan yang dimiliki,” imbuhnya.

Acara Workshop dengan tema “Peningkatan Prestasi dan Karakter Siswa dalam Pembelajaran Melalui Penguatan Moderasi Beragama” dibuka oleh Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif pada Jumat (02/01/2024. Di akhir materi Abdul Halim menyampaikan “Berhentilah berseteru, mulailah bersatu. Berhentilah bersilang pendapat, mulailah mencari mufakat, Berhentilah memaki, mulailah memakai hati. Buah tomat buah delima, buah naga diperkebunan. Wahai umat beragama, mari kita jaga kerukunan”.(diw)


wa Chat via WhatsApp