Yogyakarta
(MAN 2 Yogyakarta) - Madrasah Aliyah Negeri 2 Yogyakarta terus memperkuat
kiprahnya sebagai madrasah unggul yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Bekerja sama dengan Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan (SKJ), Fakultas
MIPA Universitas Gadjah Mada, MAN 2 Yogyakarta menggelar Pelatihan Digital
dengan Integrasi Internet of Things (IoT) bagi siswa jurusan Multimedia.
Perhelatan bermakna ini dibuka pada Senin (03/11/2025).
Kegiatan
ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari UGM.
Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan blended learning, menggabungkan
platform daring dan praktik langsung (hands-on). Para siswa secara berkelompok
membangun purwarupa proyek IoT dengan pendampingan intensif dari mahasiswa
Elins Research Club (ERC) UGM melalui grup WhatsApp dan sesi praktik lapangan.
Dalam
sambutannya, Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan
rasa syukur dan harapannya atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kita
semua menyadari bahwa perkembangan teknologi di era digital begitu cepat dan
membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Karena itu, kemampuan
literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar bagi guru,
siswa, dan tenaga kependidikan,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Hartiningsih
menegaskan bahwa kemitraan strategis antara MAN 2 Yogyakarta dan UGM menjadi
langkah nyata menuju transformasi digital madrasah.
“Melalui
pelatihan ini, kami ingin siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi
juga pencipta dan inovator yang siap bersaing di masa depan,” tambahnya.
Pelatihan
ini melibatkan sejumlah dosen dan peneliti UGM, antara lain Prof. Dr. Tri
Kuntoro Priyambodo, M.Sc., Muhammad Oriza Nurfajri, S.Kom., M.IT., dan Muhammad
Husni Santriaji, S.Si., M.T., Ph.D..
Menariknya,
Muhammad Oriza Nurfajri merupakan alumni MAN 2 Yogyakarta angkatan 2009 yang
kini berkontribusi kembali melalui dunia akademik.
Muhammad
Oriza Nurfajri menyampaikan melalui pesan singkatnya bahwa kegiatan ini tidak
hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pada penguatan karakter siswa.
“Kami
ingin memberikan pengalaman nyata bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah di sekitar kita. Siswa belajar berpikir kritis, bekerja
sama, dan berinovasi, itulah esensi dari pendidikan digital yang sesungguhnya,”
ungkapnya.
Salah
satu peserta, juga mengaku antusias mengikuti kegiatan ini, “Awalnya saya pikir
IoT itu sulit, tapi setelah praktik langsung, ternyata menyenangkan. Kami bisa
membuat alat sederhana yang terhubung ke internet. Rasanya bangga bisa belajar
langsung dengan mahasiswa UGM,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Melalui
pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu meningkatkan kompetensi teknis dan
soft skill, sekaligus membuka wawasan bahwa inovasi teknologi bisa lahir dari
ruang kelas madrasah. Kegiatan ini menjadi inspirasi bahwa sinergi antara
perguruan tinggi dan madrasah dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang
dinamis dan berkelanjutan.
Kepala MAN 2 Yogyakarta menutup sambutannya dengan doa dan optimisme, “Semoga kegiatan ini berjalan lancar, memberikan manfaat sebesar-besarnya, dan menjadi langkah nyata menuju transformasi digital madrasah yang unggul dan berdaya saing global. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Pelatihan Digital ini resmi dibuka.”
Mandaya
Berdaya, Digdaya, Ukir Prasasti dengan Prestasi. (pusp)
                            
                                                                    
                                        
                                                                                                    
  
Berikan Komentar