Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Komitmen MAN 2 Yogyakarta dalam mewujudkan birokrasi bersih dan pelayanan prima kian menguat. Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd, M.Pd, bersama Kepala Tata Usaha sekaligus Ketua Tim Zona Integritas (ZI), Isti Wahyuni, SE, MM, mengikuti Rapat Koordinasi Manajemen Pendidikan Islam yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi MAN 2 Yogyakarta dalam proses menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Rakor
yang diselenggarakan secara luring dan daring ini merupakan forum strategis
dalam mengevaluasi dan memperkuat program ZI di lingkungan pendidikan Islam.
Seluruh satuan kerja, termasuk madrasah unggulan, didorong untuk mengedepankan
prinsip integritas, transparansi, dan pelayanan berbasis kebutuhan masyarakat.
Sekretaris
Ditjen Pendidikan Islam, Dr. M. Arskal Salim GP, dalam arahannya menekankan
bahwa inovasi harus menjadi bagian dari budaya kerja ASN. Ia menyatakan:
“Inovasi
pelayanan publik harus hidup dan tumbuh dari bawah. ASN harus diberi ruang
untuk menghadirkan terobosan yang berdampak langsung pada masyarakat, baik
siswa, guru, maupun tenaga kependidikan,” ujarnya.
Acara
juga menghadirkan narasumber dari Kementerian PANRB dan Biro Ortala Kemenag RI
yang memetakan indikator keberhasilan ZI. Fokus utama adalah pada layanan yang
sederhana, efisien, digital, dan adaptif.
Salah
satu inspirasi yang mencuat adalah kebijakan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
terkait kemudahan pengakuan ijazah ASN melalui skema izin belajar, yang
menunjukkan transformasi birokrasi semakin mendukung peningkatan kualitas SDM.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, menegaskan bahwa partisipasi dalam rakor ini
merupakan langkah konkret madrasah dalam mempersiapkan diri menuju WBK.
“Kami ingin membangun budaya kerja yang profesional, bersih dari korupsi, dan mampu melayani dengan cepat dan tepat. Ini adalah bagian dari ikhtiar kami menuju WBK,” tegasnya.
Senada
dengan itu, Ketua Tim ZI, Isti Wahyuni, menyatakan bahwa seluruh jajaran di MAN
2 Yogyakarta telah menyusun roadmap ZI yang jelas dan terukur.
“Kami
terus melakukan penguatan dari sisi manajemen perubahan, penguatan pengawasan,
serta inovasi pelayanan publik. Kami optimis WBK bukan sekadar target
administratif, tapi budaya kerja baru yang sedang kami bangun,” ungkapnya.
Langkah
MAN 2 Yogyakarta ini menegaskan bahwa madrasah bukan hanya tempat menimba ilmu,
tetapi juga laboratorium integritas. Dengan semangat kolaboratif dan tekad
bersama, MAN 2 Yogyakarta terus melangkah pasti menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi, menjadi contoh bagi satuan kerja lainnya dalam ekosistem
pendidikan Islam. (pusp)
Berikan Komentar