Yogyakarta
(MAN 2 Yogyakarta) - MAN 2 Yogyakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan
dengan terpilih sebagai salah satu dari 17 finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) 2025 yang diselenggarakan Kementerian PANRB. Prestasi ini menjadi
bukti nyata komitmen madrasah dalam membangun sistem birokrasi yang bersih,
akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan prima.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd, M.Pd, bersama Kepala Tata Usaha sekaligus
Ketua Tim Zona Integritas (ZI), Isti Wahyuni, SE, MM, hadir dalam Rapat
Koordinasi Manajemen Pendidikan Islam yang digelar oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Selasa (15/7/2025) di Jakarta.
Kegiatan
ini diikuti oleh para pimpinan satuan kerja pendidikan Islam dari seluruh
Indonesia, baik secara luring maupun daring. Forum ini menjadi momen strategis
untuk memperkuat sinergi, evaluasi, dan konsolidasi program Zona Integritas
dalam rangka meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Kami
siap mengikuti KIPP sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan yang profesional
dan inovatif. Ini sejalan dengan semangat MAN 2 Yogyakarta untuk terus berbenah
dan tumbuh menjadi madrasah yang adaptif terhadap kebutuhan publik,” ungkap
Hartiningsih.
Dalam
arahannya, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Dr. M. Arskal Salim GP,
menekankan pentingnya menumbuhkan budaya inovasi di kalangan ASN, bukan hanya
sebagai proyek temporer, melainkan sebagai kebiasaan kerja yang mengakar dalam
sistem pelayanan.
“Inovasi
layanan publik harus menjadi budaya yang hidup, bukan proyek sesaat. ASN perlu
diberi ruang dan keberanian untuk membuat terobosan nyata bagi masyarakat,”
tegasnya.
Forum
ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian PANRB dan Biro Organisasi dan
Tata Laksana (Ortala) Kemenag, yang mengulas strategi pencapaian indikator
keberhasilan ZI, serta mendorong hadirnya pelayanan publik yang sederhana,
efisien, digital, dan adaptif.
Isti
Wahyuni menyampaikan bahwa MAN 2 Yogyakarta telah merancang berbagai langkah
nyata untuk membangun sistem layanan yang lebih transparan, cepat, dan berbasis
teknologi.
“Partisipasi
dalam KIPP ini adalah bagian dari perjalanan kami menuju WBK. Kami ingin
menunjukkan bahwa madrasah pun bisa menjadi contoh praktik birokrasi yang
modern dan melayani,” ujarnya.
Dengan
semangat perubahan dan komitmen yang kuat terhadap integritas, MAN 2 Yogyakarta
tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai inspirasi. Keikutsertaan
dalam KIPP 2025 menjadi simbol transformasi madrasah berbasis inovasi,
sekaligus upaya konkret menghadirkan pelayanan publik yang bermakna,
profesional, dan terpercaya. (pusp)
Berikan Komentar