Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - MAN 2 Yogyakarta menerima kunjungan Japan Foundation pada Rabu (19/11/2025) dalam rangka survei awal Program Nihongo Partners gelombang ke-22 dan ke-23 tahun ajaran 2025–2026. Survei awal ini menjadi langkah penting dalam proses seleksi madrasah penerima program dan menandai peluang besar bagi MAN 2 Yogyakarta untuk memperkuat pembelajaran bahasa Jepang serta hubungan budaya internasional.
Tim
Japan Foundation, Azah Fajriah dan Aurora Hega Ramadhanty, diterima secara
resmi di ruang GCB (Gedung Cagar Budaya) oleh Kepala MAN 2 Yogyakarta
Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., didampingi Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, S.E.,
M.M., Guru Bahasa Jepang Diah Wijiastuti, S.S., Wakaur Kurikulum Fajar Basuki
Rahmat, S.Ag., serta Wakaur Kesiswaan Leni, S.Si., M.Pd dan Kehumasan Rita
Setyowati, S.Pd, M.Pd. Kehadiran jajaran pimpinan ini menjadi wujud komitmen
MAN 2 Yogyakarta dalam menyongsong program internasional yang akan memperkaya
kualitas pembelajaran di madrasah.
Dalam
paparannya, Japan Foundation menjelaskan bahwa Nihongo Partners (NP) bukan
guru, melainkan pendamping atau asisten guru bahasa Jepang di dalam kelas. NP
tidak diperbolehkan mengajar sendiri, melainkan hadir untuk memperkuat proses
pembelajaran bersama guru. Kehadiran NP di madrasah bertujuan membawa suasana
pembelajaran yang lebih hidup, natural, dan dekat dengan praktik bahasa Jepang
asli.
Selama
bertugas di Indonesia, para Nihongo Partners juga akan mempelajari bahasa dan
budaya Indonesia, sehingga tercipta pertukaran budaya dua arah yang saling
memperkaya. NP diwajibkan mengikuti peraturan, tata tertib, dan kebiasaan
sekolah layaknya guru madrasah lainnya. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat
kedisiplinan, tetapi juga mendorong harmonisasi dan adaptasi budaya di
lingkungan sekolah.
Japan
Foundation juga menjelaskan berbagai contoh kegiatan Nihongo Partners di kelas
maupun di sekolah. NP akan memberikan contoh pengucapan kata (pronunciation)
dalam bahasa Jepang untuk membantu peserta didik memahami intonasi asli. Selain
itu, NP akan mendampingi latihan percakapan (kaiwa) sehingga peserta didik
dapat berlatih dialog dalam suasana yang lebih praktis dan menyenangkan. NP
juga berperan mengenalkan budaya Jepang, mulai dari kesenian tradisional,
olahraga, adat kebiasaan, hingga gaya hidup masyarakat Jepang. Kehadiran NP
diharapkan menjadi jendela dunia bagi peserta didik untuk mengenal Jepang
secara lebih dekat dan autentik.
Hartiningsih,
Kepala MAN 2 Yogyakarta menyampaikan kesiapan penuh madrasah untuk menerima
masukan dan rekomendasi dari Japan Foundation sebagai tindak lanjut survei
awal. Program ini dinilai selaras dengan visi MAN 2 Yogyakarta dalam memperluas
akses pendidikan global serta memperkuat kemampuan komunikasi internasional
peserta didik.
Sosialisasi
Japan Foundation juga menyoroti tiga fokus utama dalam Bantuan Asisten
Pendidikan Bahasa Jepang, yaitu seni dan pertukaran budaya, pendidikan bahasa
Jepang, serta studi Jepang dan pertukaran intelektual. Ketiga ranah tersebut
diharapkan dapat memperkaya proses pembelajaran di madrasah melalui pendekatan
yang kreatif, komunikatif, dan berorientasi global.
Survei awal ini disambut antusias oleh guru dan peserta didik, terlebih karena Indonesia saat ini menduduki posisi sebagai pemelajar bahasa Jepang terbanyak ke-2 di dunia. Fakta ini menunjukkan tingginya minat generasi muda Indonesia terhadap Jepang serta membuka peluang besar bagi madrasah untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Jepang secara lebih serius dan terarah.
Pelaksanaan Program Nihongo Partners di Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat melalui dua Memorandum Kerja Sama: pertama, kerja sama antara Kemendikbudristek RI dan Japan Foundation (12 Juli 2022) tentang peningkatan bahasa Jepang dan pertukaran budaya; kedua, kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan Japan Foundation (19 September 2023) tentang penguatan pendidikan bahasa Jepang dan pertukaran budaya di lingkungan pendidikan Islam.
Berikan Komentar