Yogyakarta(MAN2Yk)- Setelah sukses menggelar kegiatan
sebelumnya dengan agenda penyusunan AD/ART, MGMP Bahasa Jepang D.I. Yogyakarta
kembali mengadakan acara pertemuan rutin. Kali ini dengan agenda sosialisasi
program satu tahun ke depan, pemaparan AD/ART, informasi peremajaan
kepengurusan dan informasi kedinasan lainnya. Acara berlangsung di ruang kelas
XII IBB MAN 2 Yogyakart pada Jumat (01/03/2024).
“Saya salut dengan semangat para guru di Yogyakarta, yang
memiliki semangat untuk terus meningkatkan ketrampilan diri baik dalam hal
pengajaran Bahasa Jepang maupun kemampuan berbahasa Jepang itu sendiri. Semoga melalui
wadah kegiatan MGMP ini seluruh anggota dapat terus berkontribusi untuk
memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya Bahasa Jepang,” ujar Ketua
AGBJI Lussy Novarida Ridwan, M.A.
Turut hadir membersamai kegiatan, Japanese Language Expert
(JLE) wilayah Jawa Tengah-DIY Kadoi Minako, M.A. Kehadiran JLE Kadoi Minako
menjadikan semangat tersendiri bagi guru-guru Bahasa Jepang di Yogyakarta,
dengan disampaikannya beberapa informasi dari The Japan Foundation. The Japan
Foundation adalah sebuah lembaga nir-laba milik pemerintah Jepang yang
didirikan untuk menangani pertukaran budaya internasional. The Japan Foundation
memberikan kesempatan kepada negara-negara di Asia, khususnya ASEAN untuk
menggagas dan mewujudkan ide pertukaran budaya melalui proyek kolaborasi dan
interaksi di bidang pendidikan Bahasa Jepang, seni dan budaya, olahraga serta
pertukaran intelektual sebagai upaya memperkuat hubungan kekerabatan dan
keberlangsungan hidup.
Kepala MAN 2 Yogyakarta Singgih Sampurno, S.Pd., M.A. dalam
sambutannya memberikan apresiasi luar biasa atas terselenggaranya kegiatan ini
dan berterima kasih telah dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan. “Semoga
bahasa Jepang semakin berkembang dan memberikan kontribusi di dunia pendidikan
di Indonesia terlebih bagi madrasah. Kita semua tahu bahwa Bahasa Jepang di
madrasah belum banyak diselenggarakan, maka melalui kegiatan-kegiatan seperti
ini harapannya akan memberikan inspirasi bagi sekolah atau madrasah yang belum
ada pembelajaran Bahasa Jepangnya untuk dapat menumbuhkan semangat dalam
berinovasi melalui pembelajaran bahasa Jepang,” ujar kamad Singgih.
Sementara itu guru bahasa Jepang MAN 2 Yogyakarta Diah
Wijiastuti, S.S yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menyampaikan
rasa syukurnya dapat mengikuti kegiatan bersama dengan guru-guru lainnya. “Alhamdulillah,
kalau dulu ikut MGMP hanya sendiri yang dari MA, sekarang saya ada teman yaitu
ibu Dwi Siwi Rumpakaning Rukmi, S.Pd dari MAN 3 Bantul,” tutur Diah.
Kegiatan diakhiri dengan pembentukan komunitas belajar
tingkat kabupaten/kota untuk memudahkan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
belajar.(diw)