Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Momentum Milad ke-75 MAN 2 Yogyakarta yang digelar dengan doa bersama pada Senin (1/9/2025) tidak hanya menjadi pengingat usia, tetapi juga pengikat hati seluruh civitas akademika. Kepala MAN 2 Yogyakarta Hartiningsih, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya kekompakan dan kebersamaan untuk melangkah menuju cita-cita besar madrasah. Siswa boarding, seluruh guru dan tenaga kependidikan yang WFO, Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, SE, MM mengikuti doa bersama yang dipimpin Soir, M.Pd dengan khusyuk.
“Madrasah ini ibarat rumah
kedua kita. Di sini kita belajar bukan hanya untuk menjadi pintar, tetapi juga
untuk menjadi pribadi yang berintegritas, berkarakter, dan bermanfaat. Di
sinilah kita menanam, dan suatu saat nanti, kita akan menuai hasilnya ,bukan
hanya di dunia, tapi juga di akhirat,” ungkap Kepala Madrasah.
Beliau juga menegaskan bahwa
soliditas dan kebersamaan adalah kunci. “Jika kita melangkah sendiri-sendiri,
kita mungkin cepat sampai. Tetapi jika kita melangkah bersama-sama, kita akan
lebih jauh melangkah, lebih kokoh, dan lebih berarti. Itulah pentingnya guyup,
rukun, kompak, dan bersinergi,” ujarnya penuh semangat.
Dengan mengusung visi tampil
berintegritas dan jargon Digdaya, MAN 2 Yogyakarta di usia ke-75 ini terus
meneguhkan diri sebagai madrasah yang kuat dalam nilai, prestasi, dan
kontribusi nyata bagi bangsa. Digdaya bukan hanya sekadar slogan, melainkan
napas perjuangan, simbol kekuatan, dan pengingat bahwa keberhasilan lahir dari
kerja bersama, hati yang bersih, serta tekad yang menyatu.
Inspirasi pun mengalir dari
pesan Kepala Madrasah, “Jangan pernah meremehkan langkah kecil, karena setiap
tapak yang kita ayunkan bersama akan menuntun kita menuju satu cita yang besar.
Solid bukan berarti tanpa perbedaan, tetapi bagaimana kita mengikat perbedaan
itu dengan tali persaudaraan dan cinta.”
“Kompak bukan hanya soal
seirama, tetapi tentang satu hati, satu visi, dan satu tujuan untuk menjadikan
MAN 2 Yogyakarta benar-benar Digdaya,” imbuhnya.
Milad ke-75 ini menjadi
momentum untuk kembali menyalakan api kebersamaan. Dengan hati yang tulus dan
semangat yang menyala, seluruh guru, pegawai, dan siswa diharapkan mampu
menjadikan MAN 2 Yogyakarta tidak sekadar tempat menimba ilmu, melainkan ladang
amal yang terus berbuah kebaikan. (pusp)
Berikan Komentar