Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Forum koordinasi internal yang melibatkan seluruh staf Tata Usaha (TU) diselenggarakan pada Rabu (03/12/2025) di ruang GCB (Gedung Cagar Budaya) untuk memberikan arahan resmi dari pimpinan Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, SE, MM dan Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd, M.Pd, serta menyambut personel baru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Senada, Hartiningsih dan Isti Wahyuni menyampaikan
rasa syukur dan apresiasi yang tinggi kepada para pegawai yang telah diangkat
menjadi ASN. Pimpinan menekankan bahwa status kepegawaian baru ini merupakan
bentuk penghargaan dan pengakuan dari pemerintah atas dedikasi serta kerja
keras yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
"Ini saatnya Bapak/Ibu dihargai dengan
penghasilan yang lebih baik, bahkan lebih banyak dari sebelumnya," ujar Hartiningsih,
seraya mengingatkan bahwa peningkatan kesejahteraan ini harus diiringi dengan
peningkatan tanggung jawab.
Dalam forum tersebut, Kepala TU Isti Wahyuni mengingatkan
kembali tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) ASN dan menjelaskan secara rinci.
Khususnya, staf yang mengemban posisi sebagai OLO (Operator Layanan
Operasional) dijelaskan bahwa tugas-tugas intinya (seperti A, B, C, D) pada
dasarnya sama dengan yang telah mereka kerjakan selama ini.
Namun, status ASN membawa konsekuensi administratif
baru yang wajib dipenuhi. "Walaupun pekerjaannya sama, sekarang ada
beberapa hal tambahan yang harus dilakukan," jelas Isti Wahyuni.
Kewajiban tambahan tersebut mencakup: Pelaksanaan
absensi melalui aplikasi Pusaka; Pembuatan dan pengisian E-Kinerja secara
berkala; Kepatuhan terhadap Kode Etik yang berlaku setelah dilantik dan
disumpah dan lainnya sebagaimana kewajiban sebagai ASN.
Pimpinan menegaskan bahwa kedisiplinan harus
ditingkatkan karena status ASN tidak membolehkan pegawai bertindak
"seenaknya saja."
Forum koordinasi juga mengumumkan adanya penambahan
personel PPPK sebagai hasil dari program optimalisasi. Staf PPPK yang baru
bergabung, termasuk PPPK penuh waktu, adalah Murtiyono, Beja Sugiyanta, Yani,
dan Nur Arifan. Selain itu, terdapat satu staf PPPK paruh waktu, Muhammad Azis Hanafi.
Selain memberikan arahan mengenai tugas OLO dan
semua jajaran TU (seperti Bendahara, PTP, ASB, BM, dan Kepegawaian), forum ini
juga berfungsi sebagai platform terbuka untuk menerima usulan dari staf.
Beberapa usulan konkret yang disampaikan antara
lain; Wahid mengusulkan kebutuhan akan perangkat kerja tambahan, yaitu printer
dan scanner, Amsori mempertanyakan kesiapan dan jadwal implementasi aplikasi Srikandi.
Forum ditutup dengan harapan agar semua staf dapat
meningkatkan disiplin dan kinerja sesuai dengan status baru mereka, serta
memanfaatkan platform komunikasi yang ada untuk menyampaikan masukan
konstruktif bagi kemajuan instansi. (pusp)
Berikan Komentar