Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Kepala Kantor Kementerian Kota Yogyakarta, Nadif, S.Ag, M.SI berikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada MAN 2 Yogyakarta. Hal ini disampaikan Kakamenag saat hadir dan menjadi narasumber pada Rapat Kerja MAN 2 Yogyakarta dengan tema, “Wujudkan Generasi Emas Melalui Visi Misi MAN 2 Yogyakarta,” Rabu (13/03/2024). Perhelatan digelar di ruang meetingroom Hotel Ayaartta, didampingi Kepala MAN 2 Yogyakarta Singgih Sampurno, S.Pd, Ma dan Kepala Tata Usaha Isti Wahyuni, SE, MM. Hadir pada perhelatan ini, Kasi Pendidikan Madrasah Hj.Elfa Tsuroyya ,SPd,M.Pd.I, Pengawas Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta Nur Wahyudin Al Azis, M.Pd, dan Ketua Komite Drs. H. Nur Abadi, MA.
Pada
sambutannya Nadif tegaskan, “karakteristik mengimplementasikan dibutuhkan gerak
cepat. Penyerapan anggran dibatasi sampai bulan September dan diharapkan
seluruh program sudah selesai. Penekanan kepada hasil Raker Kakamenag No. 103/tahun
2024 dan seluruh satker brakedown dari sini. Raker Kakmenag Kota Yogyakarta
berdasar Raker Kanwil Kemenag DIY. Dari sisi implementasi dan eksekusi sesuai
situasi dan kondisi satker masing masing. Tujuh outlook menjadi bahan dikskusi
untuk diterjemahkan oleh masing masing satker.”
“Outlook
pertama, Ekosistem Moderasi Beragama yang ekspansif. Program prioritas yang
sudah lama dimulai dari Menag Bapak Lukman Hakim sampai kepada Bapak Yaqut
Cholil Qoumas. Penguatan Moderasi Beragama terhadap ASN internal Kemenag RI.
Sekarang mustinya sudah paham dan mengimplementasi di tengah tengah masyarakat.
ASN wajib menjadi role model, agen moderasi beragama. Di tahun 2024 Menteri
Agama RI, Bapak Yaqut Cholil Qoumas menjadi Ketua Satgas dan Leeding Sektor RPJM
sebagaimana UU No. 5 tahun 2025. ASN sebagai perekat kehidupan berbangsa. Moderasi
beragama tidak terhenti di MAN 2 Yogyakarta, tetapi sudah diimbaskan kepada
keluarga besar, instansi terkait lainnya. Startegi dirumuskan bersama stakeholder,
ditindaklanjuti untuk diimplimentasikan kepada seluruh masyarakat, baik masyarakat
umum dan masyarakat pengguna pelayanan,” tegas Nadhif lebih lanjut.
Nadhif banyak berikan motivasi, arahan lebih lanjut, “input melalui PPDB madrasah dengan mobilisasi tinggi dan dinamis dengan latar belakang heterogen. Tradisi pemahaman moderasi bergama tentu belum sesuai dengan pemahaman yang dimiliki sebelumnya. Untuk itu terus menyuarakan moderasi beragama kepada seluruh keluarga termasuk keluarga baru, pendatang baru kelas X. Pada Generasi Emas Indonesia, masih muncul isu adanya disintegrasi bangsa dan negara. Pastikan tidak terpapar dengan paham radikalisme.”
Banyak
hal-hal lain yang ditegaskan Kakamenag Kota Yogyakarta, tentang Program Pendidikan
inovatif dan transformtif, disertivikasi madrasah, program literasi, dan
reformasi birokrasi. (pusp)
Berikan Komentar