Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Pagi di gerbang MAN 2 Yogyakarta selalu menghadirkan suasana yang berbeda. Deretan guru dan tenaga kependidikan berdiri rapi, menyambut para siswa dengan senyum, salam, dan sapaan penuh kehangatan. Program ini dikenal dengan nama “SO SWEET”, akronim dari Sapa Aruh-aruh Wayah Esuk Tenan. Sebuah inisiatif sederhana namun sarat makna yang dikoordinasi oleh Wisang Liyeng Permanasari, S.Pd. Tak hanya guru dan tendik, berjejer gagah dan siswi yang cantik dan rapi berpakaian pramuka pada Jumat (07/11/2025)
Lebih
dari sekadar tradisi menyapa, SO SWEET adalah refleksi budaya pelayanan
DIGDAYA: dedikatif, inovatif, gesit, disiplin, adaptif, yakin, dan amanah.
Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi bagi MAN 2 Yogyakarta untuk menciptakan
suasana belajar yang bukan hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga hangat
dalam hubungan antarmanusia.
Kepala
MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa sapaan pagi
adalah langkah kecil dengan makna besar.
“Dari
gerbang madrasah, kami ingin menghadirkan energi positif. Siswa yang disapa
dengan ramah akan merasa diterima, dihargai, dan lebih siap belajar dengan hati
yang gembira,” ujarnya.
Program
ini menjadi cara elegan untuk menumbuhkan karakter. Setiap pagi, siswa belajar
tentang sopan santun, empati, dan disiplin bukan dari teori, melainkan dari
teladan nyata. Suasana yang tercipta pun membuat setiap langkah menuju kelas
terasa lebih ringan dan menyenangkan.
“Rasanya
menyenangkan sekali ketika guru menyapa di pagi hari,” ungkap salah satu murid.
“Ada rasa dihargai dan semangat belajar jadi bertambah. Pagi di madrasah terasa
lebih hidup.”
Kini,
SO SWEET telah menjadi wajah ramah MAN 2 Yogyakarta, simbol pendidikan yang
tidak hanya berorientasi pada prestasi, tetapi juga pada kemanusiaan. Melalui
sapaan hangat di pagi hari, madrasah ini menegaskan bahwa kecerdasan sejati
tumbuh dari lingkungan yang menanamkan nilai, membangun semangat, dan menebarkan
kebaikan sejak langkah pertama siswa memasuki gerbang pendidikan. (pusp)
Berikan Komentar