Yogyakarta
(MAN 2 Yogyakarta) – MAN 2 Yogyakarta hadirkan lembaga non formal untuk berikan
sosialisasi tentang Uji Kemahiran Bahasa
Indonesia (UKBI), Selasa (20/02/2024).
Pemerintah Republik Indonesia mengusulkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa resmi pada General Conference (Sidang Umum) UNESCO. Upaya ini merupakan salah satu implementasi dari amanat Pasal 44 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan, yang tertulis bahwa Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. Usulan ini merupakan upaya de jure agar bahasa Indonesia mendapat status bahasa resmi pada sebuah lembaga internasional setelah secara de facto Pemerintah Indonesia membangun kantong -kantong penutur asing bahasa Indonesia di 52 negara. (Sumber; https://badanbahasa.kemdikbud.go.id)
Usulan
Indonesia akhirnya disetujui secara bulat pada Sidang Umum Unesco pada tanggal
20 November 2023. Dengan demikian, sekarang terdapat sepuluh bahasa resmi
Sidang Umum UNESCO yang terdiri atas enam bahasa PBB yaitu bahasa Inggris,
Prancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol serta empat bahasa negara anggota
UNESCO lainnya, yaitu bahasa Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia. Dengan
demikian, bahasa Indonesia merupakan bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa
resmi Sidang Umum UNESCO. (Sumber; https://badanbahasa.kemdikbud.go.id)
Mulyanto berikan materi tentang apa saja yang akan diujikan pada UKBI. Ada 4 Kemahiran yaitu Kemahiran Dasar, merupakan kemahiran pasif berbahasa yang terdiri dari mendengarkan dan membaca. Dengan tahu informasi yang diperoleh setelah mendengar dan membaca, baru dapat memiliki kemahiran selanjutnya yaitu Kemahiran Menulis dan Berbicara. Tidak dapat memberi informasi jika tidak memiliki Kemahiran Dasar Mendengar dan Membaca.
“Kemahiran
Menulis dan Berbicara merupakan kemahiran secara aktif produktif. Apa yang
diperoleh dari yang kita dengar dan baca
yaitu informasi ataupun data, maka kita dapat memiliki kemampuan selanjutnya
yaitu Kemahiran Menulis dan Berbicara. UKBI bukan teori bahasa, sastra ataupun pengetahuan
dari materi bahasa,” tegas Mulyanto lebih lanjut.
“Contoh datang ke stasiun Kereta Api, ada pengumuman dan kita dengar bahwasanya KA berangkat pukul 07.00 WIB. Pertanyaan Kemahiran selanjutnya dapat diuji dengan pertanyaan; Kapan KA akan berangkat ?, jawaban yang disediakan, “pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari. Maka jawaban akan dengan mudah dipilih salah satu, jawaban yang dianggap paling benar. Pertanyaan diberikan berdasarkan informasi yang didengar ataupun dibaca,” contoh sederhana yang diberikan Mulyanto.
Tgl 4
Maret 2024 akan dilaksakan UKBI terhadap siswa kelas XII MAN 2 Yogyakarta.
Sebagai generasi penerus pentingnya outcome memiliki nilai UKBI tinggi yang
menandakan memiliki Kemahiran Berbahasa Indonesia. Dengan tujuan inilah MAN 2
Yogyakarta di bawah Kurikulum dengan Wakakur Fajar Basuki Rahmat, S.Ag dan
berkoordinasi dengan Bimbingan Konseling Umi Solikatun, S.Pd selaku Koordinator
BK, digelar UKBI untuk siswa kelas XII. MAN 2 Yogyakarta fasilitasi secara
lengkap perangkat yang diperlukan, antara lain internet, komputer, dan para
siswa menyiapkan email/posel, fail foto dan identitas. Dengan sosialisasi UKBI,
siswa lebih siap. (pusp)
Berikan Komentar