Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Pagi di MAN 2 Yogyakarta selalu dimulai dengan nada semangat kebangsaan. Sebelum kegiatan belajar mengajar, seluruh warga madrasah berdiri tegap menyanyikan lagu Indonesia Raya, meneguhkan rasa cinta tanah air sekaligus mengawali hari dengan energi positif.
Senin,
11 Agustus 2025, semangat itu juga terdengar di udara MQ FM lewat program Ruang
Inspirasi bertema “Mandaya Berdaya, Ukir Prasasti dengan Prestasi”. Kepala MAN
2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., bersama Wakaur Kurikulum Fajar Basuki,
S.Ag dan Wakaur Kesiswaan Leni, S.Si., M.Pd., hadir untuk berbagi cerita
bagaimana madrasah ini membentuk generasi unggul yang berintegritas, berdaya
saing, dan berbudaya.
Hartiningsih
menggambarkan MAN 2 Yogyakarta sebagai “swalayan pendidikan”, melayani beragam tipologi sesuai kebutuhan
masyarakat. Selain kelas akademik, olahraga, riset, broadcasting, film dan
multimedia, serta tahfidz/boarding, madrasah ini juga memiliki kelas bahasa
yang membekali siswa dengan keterampilan bahasa asing: Jepang, Jerman, Inggris,
dan Arab. Uniknya, bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa, tetap diajarkan dan
dijaga agar tidak hilang dari identitas siswa.
Dengan
visi Tampil (Taqwa, Mandiri, Prestasi, Inovatif, Berwawasan Lingkungan) dan
berintegritas, MAN 2 Yogyakarta mengusung jargon Mandaya Berdaya, Berintegritas,
Berdaya Saing, dan Berbudaya. Budaya positif diterapkan melalui hafalan
Al-Qur’an, salat wajib berjamaah, salat duha, Jumat berjamaah, dan pembacaan
Asmaul Husna serentak setiap pagi.
Tak
berhenti pada pembinaan iman dan takwa, madrasah ini juga menanamkan kepedulian
lingkungan lewat program Gendarling (Generasi Sadar Lingkungan). Seluruhnya
berpadu membentuk generasi emas yang berimtaq, menguasai iptek, menguasai
bahasa dunia, namun tetap teguh pada akar budaya bangsa.
“Prestasi
bukan hanya deretan piala, tapi prasasti yang terpatri dalam karakter, karya,
dan manfaat bagi sesama,” tegas beliau.
Melalui
gelombang MQ FM, semangat Mandaya Berdaya mengalir luas, menjadi pengingat
bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar, melainkan pusat inovasi, penanaman
integritas, dan pengukir sejarah untuk masa depan bangsa. (pusp)
Berikan Komentar