Upacara Bendera: "Kurikulum Cinta, Generasi Emas: Belajar Tak Lagi Sekadar Nilai"

Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Suasana khidmat menyelimuti halaman gedung terpadu Perpustakaan dan Laboratorium IPA saat seluruh civitas MAN 2 Yogyakarta mengikuti upacara bendera dengan penuh semangat, Senin, 4 Agustus 2025. Upacara kali ini terasa istimewa karena diisi oleh pesan moral yang menyentuh hati dari Wakaur Kurikulum, Fajar Basuki Rahmat, S.Ag., selaku pembina upacara.

Dalam amanatnya, beliau mengajak seluruh peserta didik untuk tidak hanya belajar demi capaian akademik semata, namun lebih dari itu, untuk menghidupkan Kurikulum Cinta dalam setiap aspek kehidupan belajar. Kurikulum ini bukan sekadar teori atau konsep, tetapi sebuah laku hidup yang menumbuhkan empati, sinergi, dan toleransi di tengah keberagaman.

"Belajar tidak cukup hanya diukur dari nilai di lembar rapor, tetapi dari makna yang ditanamkan dan dihidupkan dalam keseharian," tegas beliau. Ia mencontohkan bagaimana nilai-nilai Fisika bisa dihayati sebagai bentuk rasa syukur terhadap keteraturan alam, atau pelajaran Fiqih yang bukan hanya berhenti pada pemahaman tata cara salat, tapi diwujudkan dalam akhlak dan amal harian.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa pembelajaran sejati adalah yang membimbing, memfasilitasi, dan menumbuhkan jiwa — mulai dari tadarus pagi, kegiatan keputrian, salat berjamaah, hingga kepedulian sosial di sekitar. Semua itu adalah wujud nyata kurikulum cinta yang telah lama diterapkan di madrasah ini.

Kurikulum cinta mengajarkan lima fondasi utama:

1. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya

2. Cinta kepada ilmu

3. Cinta kepada diri sendiri

4. Cinta kepada sesama manusia

5. Cinta kepada lingkungan

Kelima cinta ini menjadi benang merah yang mengikat setiap kegiatan pembelajaran, menjadikannya sarana untuk membentuk generasi yang tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga rohani. Dalam dunia yang makin kompleks, kurikulum cinta juga menjadi pijakan untuk menjaga mental health dan membangun kekuatan karakter siswa.

Pesan penutup dari Bapak Fajar sungguh menggugah:

"Mari belajar dengan sungguh-sungguh, bukan hanya untuk tahu, tapi untuk menjadi. Karena pendidikan bukan hanya tentang mengisi kepala, tapi menghidupkan hati."

Dengan amanat yang menginspirasi tersebut, upacara bendera hari ini bukan hanya menjadi rutinitas, tapi juga momentum refleksi dan peneguhan nilai. MAN 2 Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya: mencetak insan pembelajar yang utuh, cerdas, berakhlak, dan penuh cinta. (pusp)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp