Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Mengubah cara murid memandang soal matematika menjadi tantangan intelektual yang bermakna menjadi titik tolak lahirnya praktik baik ini. Ketika matematika tidak lagi berhenti pada angka dan rumus, melainkan dimaknai sebagai bahasa untuk membaca persoalan nyata, di situlah inovasi pembelajaran menemukan relevansinya. Gagasan tersebut diwujudkan oleh Muhammad Iqna Hibatallah, S.Pd., guru MAN 2 Yogyakarta, melalui penerapan pendekatan Mathematics Eliciting Activities (MEaS).
Atas praktik baik tersebut, Muhammad Iqna berhasil meraih Juara Terbaik I Apresiasi Best Practice Guru MAN 2 Yogyakarta Tahun Anggaran 2025 dengan skor tertinggi 88,50. Capaian ini menegaskan kualitas inovasi pembelajaran yang tidak hanya kuat secara konsep, tetapi juga berdampak nyata pada peningkatan kompetensi murid.
Best practice yang dikembangkan berfokus pada penguatan keterampilan pemecahan masalah melalui pembiasaan berpikir ilmiah. Murid dibimbing untuk menginterpretasikan persoalan kontekstual ke dalam bahasa dan model matematika, sebelum menentukan strategi penyelesaian yang tepat. Pendekatan ini menempatkan murid sebagai subjek aktif yang membangun pengetahuan melalui proses analisis, penalaran, dan refleksi.
Untuk mendukung pembelajaran yang sistematis, metode MEaS dipadukan dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dirancang terstruktur. LKPD membantu murid menelusuri tahapan berpikir secara runtut, mulai dari memahami konteks masalah, menyusun model matematika, hingga menarik kesimpulan berdasarkan argumen logis dan data yang ada.
Pendekatan ini sejalan dengan branding MAN 2 Yogyakarta sebagai madrasah bertipologi riset. Pembelajaran diarahkan untuk menumbuhkan budaya berpikir kritis, analitis, dan berbasis data, sehingga murid terbiasa memodelkan masalah, menguji solusi, dan menyimpulkan secara ilmiah layaknya peneliti muda.
Apresiasi atas capaian tersebut diserahkan oleh Ketua Tim Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum., pada Jumat (12/12/2025) bertepatan dengan agenda workshop di Aula Lantai 3 MAN 2 Yogyakarta. Penyerahan apresiasi ini menjadi bagian dari penguatan budaya mutu dan berbagi praktik baik di lingkungan madrasah.
Prestasi Muhammad Iqna Hibatallah menegaskan komitmen MAN 2 Yogyakarta dalam menghadirkan pendidikan berbasis riset dan inovasi. Melalui praktik pembelajaran yang mendorong nalar ilmiah dan karakter unggul, madrasah terus melangkah sebagai pusat pembelajaran yang adaptif, berdaya saing, dan relevan dengan tantangan zaman. (pusp)
Berikan Komentar