Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Kepala Perpustakaan MAN 2 Yogyakarta, Sri Narwanti, S.Pd., M.Pd., menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Tukar Pikir & Berbagi Aksi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pekerja Profesional Informasi Sekolah Indonesia (APISI) bekerja sama dengan Kubik Live pada Rabu (22/10/2025). Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini mengusung semangat berbagi pengalaman, ide, dan praktik baik dalam pengelolaan perpustakaan sekolah.
Selain
Kak Sri, turut hadir pula Kak Umam (Kepala Perpustakaan SMAN 78 Jakarta) dan
Kak Evi (Kepala Perpustakaan Garlib SMAN 4 Berau) sebagai narasumber.Kegiatan
ini berlangsung interaktif selama satu jam, mulai pukul 15.00 hingga 16.00 WIB,
dengan peserta yang terdiri dari para pustakawan sekolah, guru, dan pegiat
literasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam
sesi pemaparannya, Sri Narwanti menyampaikan pengalaman penyusunan dan
pelaksanaan Program Perpustakaan Berbasis PDIA (Problem Driven Iterative
Adaptation) di MAN 2 Yogyakarta. Ia menjelaskan bahwa pendekatan PDIA membantu
tim perpustakaan untuk merancang program berdasarkan permasalahan nyata di
lapangan, melakukan uji coba dalam skala kecil, melakukan iterasi (perbaikan
berulang), hingga menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
“Melalui
PDIA, kita belajar bahwa perubahan tidak harus besar dan instan. Justru melalui
proses eksplorasi, implementasi terbatas, evaluasi, dan adaptasi, kita bisa
menemukan cara terbaik yang sesuai konteks sekolah,” ungkap Sri Narwanti dalam
sesi berbagi tersebut.
Adapun
materi yang disampaikan meliputi: tahapan penerapan PDIA dalam pengelolaan
perpustakaan; eksplorasi konteks lokal, implementasi skala kecil dan iterasi,
serta evaluasi dan diseminasi hasil.
Inovasi
literasi di Perpustakaan MAN 2 Yogyakarta, antara lain: Seri Literasi Kesehatan
dan Digital, Program Nitik (Ngudi Ilmu Tiap Wulan Kanthi 1 Buku); Diji Ko-Na,
ReWriQ (Read, Write, and Quote); hingga Produkt von Mandaya yang menjadi wadah
kolaborasi karya digital siswa.
Enam
Upaya Transformasi Perpustakaan Mandaya, mencakup transformasi sarana
prasarana, koleksi, kegiatan literasi, inovasi, kolaborasi, dan SDM pustakawan.
Melalui
berbagai inovasi tersebut, perpustakaan MAN 2 Yogyakarta kini berkembang
menjadi perpustakaan berdaya dan bermakna bagi pemustaka, sekaligus menjadi
pusat pembelajaran dan literasi kreatif di madrasah. Kegiatan Tukar Pikir &
Berbagi Aksi ini menjadi wadah inspiratif bagi para pengelola perpustakaan
untuk terus berinovasi dan berbagi praktik baik yang telah terbukti berhasil
dalam mendukung gerakan literasi sekolah di Indonesia. (srinar)
Berikan Komentar