Kreativitas Pembelajaran Antarkan Nurul Zullaeqa ke Ajang GTK Kemenag RI

Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Semangat inovasi kembali mengalir dari MAN 2 Yogyakarta. Salah satu gurunya, Nurul Zullaeqa, berhasil melaju ke tingkat nasional dalam ajang Guru Inovatif GTK Kementerian Agama RI 2025, setelah sebelumnya lolos seleksi di tingkat Kanwil Kemenag DIY. Prestasi ini lahir dari inovasi pembelajaran sejarah bernama “BEJANA”, program kreatif yang dirancang untuk membuat pembelajaran sejarah menjadi lebih seru, dekat dengan kehidupan, dan bermakna bagi para murid.

Menurut Nurul Zullaeqa, pembelajaran sejarah kerap dianggap membosankan dan identik dengan hafalan panjang. Tantangan tersebut justru ia jawab dengan menghadirkan model pembelajaran inovatif yang lebih menekankan keterlibatan aktif murid. Nurul merancang berbagai strategi kreatif yang membuat sejarah tidak hanya dipelajari, tetapi juga dialami, dieksplorasi, dan dihayati langsung oleh murid melalui aktivitas yang menyenangkan.

Pembelajaran inovatif yang dikembangkan Nurul melibatkan simulasi peristiwa sejarah, permainan edukatif, dialog reflektif, hingga penggunaan media digital yang memperkaya imajinasi murid. Melalui pendekatan ini, kelas sejarah berubah menjadi ruang yang dinamis, penuh interaksi, kolaborasi, dan rasa ingin tahu. Murid tidak lagi menjadi pendengar pasif, melainkan penjelajah yang aktif mencari makna dari peristiwa-peristiwa masa lalu.

Inovasi tersebut memberikan dampak nyata pada kualitas hasil belajar. Banyak murid yang menunjukkan peningkatan nilai akademik dan lebih percaya diri untuk mengikuti berbagai kompetisi bertema sejarah. Pembelajaran yang dirancang dengan atmosfer positif dan metode kreatif membantu murid memahami konsep sejarah secara lebih mendalam dan relevan dengan kehidupan mereka.

Nurul Zullaeqa menekankan pentingnya membuat sejarah menjadi pelajaran yang dekat dengan keseharian murid. Ia mengajak murid melihat sejarah tidak sebagai tumpukan fakta, tetapi sebagai sumber hikmah dan pelajaran hidup. Baginya, menghidupkan kembali kisah masa lalu melalui pendekatan kreatif dapat membantu murid memahami konteks kehidupan sekaligus membangun karakter, kecerdasan kritis, dan kepedulian sosial.

Tidak hanya berfokus pada kelas, Nurul juga konsisten membagikan praktik baik pembelajaran inovatif ini kepada rekan-rekan guru melalui pelatihan, diskusi profesional, serta forum berbagi pengalaman. Upaya tersebut ia lakukan agar semakin banyak pendidik terdorong menghadirkan suasana pembelajaran sejarah yang inspiratif dan bermakna. Peran aktif Nurul dalam membangun komunitas belajar menjadikannya figur penggerak perubahan di dunia pendidikan madrasah.

Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi penuh atas capaian tersebut. Dalam keterangannya, Hartiningsih menilai pendekatan pembelajaran yang dikembangkan Nurul mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih hidup, seimbang antara akademik dan pembentukan karakter. “Inovasi ini membuktikan bahwa kreativitas mampu menghidupkan pelajaran sejarah sekaligus meningkatkan semangat dan prestasi murid. Kami bangga atas kiprah Ibu Nurul dan berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi guru-guru lainnya,” ungkapnya.

Hartiningsih juga menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi Nurul Zullaeqa untuk terus berkarya. Kepala madrasah menegaskan bahwa pencapaian tingkat nasional merupakan langkah awal menuju inovasi yang lebih luas dan berdampak di masa mendatang.

Dengan keberhasilan melaju sebagai Guru Inovatif GTK Kemenag RI 2025, Nurul Zullaeqa menunjukkan bahwa guru madrasah memiliki potensi besar menjadi agen perubahan. Melalui kreativitas, komitmen, dan kecintaan pada profesi, Nurul telah mengubah cara murid memahami sejarah bukan sekadar pelajaran wajib, tetapi sebagai sumber inspirasi untuk membangun masa depan. (pusp)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp