Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) — Ketepatan murid dalam merancang masa depan kerap berawal dari kemampuan mengenali potensi diri secara objektif. Berangkat dari kesadaran inilah Umi Solikatun, S.Pd., guru Bimbingan dan Konseling MAN 2 Yogyakarta, menghadirkan praktik baik bertajuk “Pemanfaatan Kartu Prestasi Akademik untuk Kesiapan Perencanaan Karir Murid MAN 2 Yogyakarta”. Inovasi tersebut mengantarkannya meraih Apresiasi Best Practice Favorit Tahun 2025.
Best practice ini lahir dari realitas bahwa banyak murid belum mampu mengaitkan prestasi akademik dengan arah studi lanjut dan pilihan karir masa depan. Nilai sering dipahami sebatas angka, bukan sebagai potret potensi diri. Melalui Kartu Prestasi Akademik (KPA), Umi Solikatun menghadirkan instrumen reflektif berbasis data yang membantu murid membaca kekuatan, area pengembangan, serta peluang masa depan secara lebih terarah.
KPA memuat rekap nilai tiap mata pelajaran, dua nilai tertinggi beserta analisis keterkaitannya dengan program studi, posisi prestasi di kelas dan angkatan, hingga prestasi nonakademik pendukung. Murid dibimbing melakukan analisis diri, refleksi potensi, serta menyusun rencana karir pribadi yang realistis dan berjangka. Pendekatan ini menjadikan layanan BK lebih student centered, kontekstual, dan berdampak nyata.
Hasil penerapan KPA menunjukkan perubahan positif pada murid. Motivasi belajar meningkat, perilaku prokrastinasi akademik berkurang, serta kesiapan karir tumbuh lebih dini. Murid tidak lagi berada dalam kepanikan menjelang kelulusan, melainkan memiliki peta jalan yang jelas dalam menentukan langkah studi lanjut maupun pilihan karir.
Apresiasi atas praktik baik tersebut diserahkan langsung oleh Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., bertepatan dengan agenda workshop yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 MAN 2 Yogyakarta pada Jumat (12/12/2025). Momentum ini menjadi penguatan komitmen madrasah dalam mengapresiasi inovasi guru yang berdampak langsung pada kebutuhan murid.
Dalam kesempatan tersebut, Hartiningsih menyampaikan harapannya agar praktik baik ini tidak berhenti sebagai capaian personal, tetapi dapat direplikasi dan dikembangkan secara lebih luas. Ia berharap Kartu Prestasi Akademik dapat menjadi budaya refleksi bersama, memperkuat sinergi antara BK, kurikulum, dan orang tua, serta membantu madrasah menyiapkan murid yang matang secara akademik, psikologis, dan perencanaan masa depan.
Melalui inovasi Umi Solikatun, MAN 2 Yogyakarta menegaskan diri sebagai madrasah yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga serius menyiapkan murid menghadapi masa depan secara terarah, sadar potensi, dan penuh keyakinan. (pusp)
Berikan Komentar