Pegiat Lingkungan MAN 2 Yogyakarta Ikuti Seminar Nasional Eco-Theology, Kuatkan Peran Civitas Akademika dalam Pendidikan Ekologis

Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta)  - Sri Purwati, S.Pd.Si., M.Pd. selaku Laboran IPA, dan Umi Solikatun, S.Pd. selaku Agen Perubahan Peduli Lingkungan Hidup, turut hadir sebagai peserta dalam Seminar Nasional Membangun Spirit Eco-Theology di Madrasah yang digelar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (17/11/2025). Kehadiran keduanya menjadi bentuk komitmen madrasah dalam memperkuat pendidikan lingkungan berbasis nilai keagamaan dan kearifan lokal.

Seminar yang dilaksanakan di Hotel New Saphir Yogyakarta ini merupakan program kerja sama FITK UIN Sunan Kalijaga dengan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI. Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari unsur guru MI, MTs, dan MA se-Kota Yogyakarta. Peserta diwajibkan mengikuti kegiatan hingga selesai untuk memperkuat kompetensi terkait literasi lingkungan dan perspektif ekoteologis.

Sebagai laboran IPA, Sri Purwati menilai seminar ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran sains di madrasah. Menurutnya, pendidikan lingkungan tidak cukup hanya mengajarkan konsep ekologi semata, tetapi harus dibangun melalui nilai spiritual, etika, dan teladan. “Peserta didik perlu memahami bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas ilmiah, tetapi juga bagian dari ibadah. Dengan pendekatan ekoteologi, pembelajaran IPA di madrasah menjadi lebih bermakna dan berkarakter,” ujarnya.

Sementara itu, Umi Solikatun yang selama ini aktif sebagai agen perubahan peduli lingkungan menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkuat gerakan madrasah untuk membangun budaya sekolah yang ramah lingkungan. “Materi yang disampaikan membuka wawasan bahwa krisis lingkungan sebenarnya berakar dari krisis moral. Madrasah memiliki peran besar untuk membentuk kesadaran ekologis sejak dini,” ungkapnya. Ia mengaku siap menerapkan hasil seminar dalam program-program peduli lingkungan di MAN 2 Yogyakarta, seperti pengelolaan sampah, gerakan hemat energi, dan edukasi ekologis bagi siswa.

Seminar menghadirkan narasumber dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Arief Abdillah Nurusman, M.Si., yang menguraikan pentingnya memahami manusia sebagai khalifah di bumi, sebagaimana tercantum dalam QS. Ar-Rum ayat 41 dan QS. Al-Baqarah ayat 30. Ia menegaskan bahwa kerusakan alam yang terjadi saat ini merupakan akibat dari perilaku manusia dan hanya dapat diperbaiki melalui perubahan moral, spiritual, dan kesadaran ekologis.

Materi seminar juga menyoroti kearifan masyarakat Nusantara dalam mengelola alam secara lestari. Sistem ladang berpindah yang kerap disalahpahami, misalnya, ternyata menyimpan prinsip rotasi yang selaras dengan ritme alam. Pemahaman ini menjadi pijakan penting dalam membangun pendidikan lingkungan yang kontekstual dan berbasis nilai budaya lokal.

Kehadiran Sri Purwati dan Umi Solikatun dalam seminar nasional ini memperkuat peran MAN 2 Yogyakarta sebagai madrasah yang aktif mendorong pendidikan ramah lingkungan. Melalui tenaga pendidik dan laboran yang peduli, madrasah berharap mampu menciptakan ekosistem belajar yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga membentuk generasi yang beretika dan bertanggung jawab terhadap kelestarian bumi.

Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan harapannya atas partisipasi dua pendidik tersebut. Ia menegaskan bahwa pendidikan lingkungan harus menjadi gerakan yang menyatu dengan budaya madrasah, bukan sekadar program sesaat.

“Partisipasi Bu Sri Purwati dan Bu Umi Solikatun menjadi cermin bahwa MAN 2 Yogyakarta terus berkomitmen membangun ekosistem madrasah yang peduli lingkungan. Saya berharap ilmu yang diperoleh dapat ditularkan kepada guru, tenaga kependidikan, dan siswa, sehingga gerakan ekologis di madrasah semakin hidup dan berkelanjutan. Madrasah harus hadir sebagai ruang pendidikan yang menumbuhkan akhlak ekologis, karakter tanggung jawab, dan kesadaran untuk merawat bumi sebagai amanah Allah,” tegasnya.

Dengan semangat tersebut, MAN 2 Yogyakarta terus memperkuat langkah sebagai madrasah yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga menjadi pelopor pendidikan lingkungan hidup berbasis nilai spiritual dan budaya lokal. (pusp)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp