Dari Nol Menuju Mendunia: Kisah Inspiratif Perjalanan Riset MAN 2 Yogyakarta

Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) - Prestasi riset MAN 2 Yogyakarta terus menorehkan tinta emas dalam dunia pendidikan madrasah. Hingga Oktober 2025, tim riset madrasah ini telah menghasilkan 157 karya ilmiah yang tersebar di berbagai bidang mulai dari sains, sosial, ekonomi, hingga keagamaan.

Dalam dua tahun terakhir, capaian mereka kian mengesankan: lebih dari 50 karya riset lahir hanya dalam kurun waktu satu tahun. Beragam penghargaan berhasil diraih mulai dari tingkat regional dan nasional, hingga kompetisi lembaga informal tingkat internasional yang diikuti secara daring maupun luring.

Capaian ini bukan sekadar kebanggaan angka dan piala, tetapi menjadi bukti nyata bahwa semangat riset telah berakar kuat di madrasah, menjadikan MAN 2 Yogyakarta sebagai salah satu pelopor budaya ilmiah di lingkungan pendidikan Islam. Di balik kesuksesan ini berdiri dua sosok pembimbing yang berperan besar dalam menyalakan bara semangat riset: Nuning Setianingsih, S.Si., M.Pd. dan Indra, S.Pd.

Awal Perjalanan: 2020, Tahun Penuh Tantangan

Segalanya bermula di tahun 2020, ketika kegiatan riset masih terdengar asing di kalangan siswa. Hanya empat siswa pelopor yang berani mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Fasilitas penelitian masih sederhana, laboratorium terbatas, dan referensi ilmiah pun minim. Namun, dengan semangat luar biasa dari para guru pembimbing, langkah kecil itu menjadi awal dari perjalanan besar.

Pandemi COVID-19 yang datang justru menjadi titik balik. Ketika pembelajaran berpindah ke ruang daring, para siswa dan guru mulai mengeksplorasi ide-ide sederhana dari lingkungan sekitar. Meskipun hasil lomba belum maksimal, setiap kegagalan menjadi cermin dan pembelajaran untuk melangkah lebih matang.

Tahun 2021–2022: Semangat yang Mulai Menular

Memasuki tahun 2021–2022, riset mulai tumbuh menjadi gerakan bersama. Madrasah berinovasi dengan menghadirkan Pelajaran Intra Riset sebagai upaya membangun budaya ilmiah sejak dini. Para guru pembimbing pun aktif mengikuti pelatihan riset dan publikasi ilmiah, sehingga metode pendampingan menjadi lebih sistematis dan berorientasi hasil.

Pada periode ini, mulai muncul beberapa karya yang mampu menembus ajang lomba karya ilmiah tingkat kota dan provinsi, menandai awal kebangkitan riset di MAN 2 Yogyakarta.

Tahun 2023: Ujian dan Keteguhan

Perjalanan tidak selalu mulus. Tahun 2023 menjadi masa penuh ujian dan perjuangan. Beberapa karya gagal lolos karena kesalahan teknis, sementara sebagian siswa sempat kehilangan motivasi akibat padatnya kegiatan sekolah. Namun, justru di masa sulit inilah nilai sejati riset dipahami: bahwa penelitian bukan hanya tentang menang, melainkan tentang proses berpikir ilmiah, ketekunan, dan kerja sama tim.

Tahun 2024: Masa Kebangkitan dan Peningkatan

Perjuangan panjang itu akhirnya membuahkan hasil di tahun 2024. Dukungan penuh dari pimpinan madrasah, pembenahan fasilitas laboratorium, dan sistem pembinaan yang semakin baik membuat jumlah karya penelitian meningkat pesat. Para siswa tidak hanya meneliti topik sains, tetapi juga merambah bidang sosial, ekonomi, teknologi, hingga keagamaan.

Pada tahun inilah, karya-karya riset MAN 2 Yogyakarta mulai mencatat prestasi tingkat nasional dan mulai dikenal di kalangan komunitas riset madrasah se-Indonesia.

Tahun 2025: Puncak Produktivitas dan Prestasi

Memasuki tahun 2025, tim riset MAN 2 Yogyakarta menorehkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 50 karya riset baru hingga bulan Oktober. Beberapa karya berhasil menjuarai lomba riset regional dan nasional, serta meraih penghargaan dalam ajang lembaga informal tingkat internasional, membawa nama madrasah ke pentas dunia.

Prestasi terbaru sabet 3 Medali Emas, Juara 1 Riset Bidang Fathimah Salsabila Aldifa Raih Juara 1 Karya dan Best Poster Bidang SDGs: Inovasi Board Game AR “TOBAT” Angkat Isu Bahaya Judi Online dan Tsabita Shafa Atahardani dan Faizah Al Shema Raih Juara 2 Bidang Ekoteologi di PKM Kanwil Kemenag DIY 2025: Inovasi Fotovoltaik Pertanian untuk Kota Hijau.

Kini, riset bukan lagi kegiatan tambahan, tetapi telah menjadi identitas akademik MAN 2 Yogyakarta. Semangat ilmiah tumbuh subur di kalangan siswa, melahirkan generasi muda yang tangguh, kritis, dan berkarakter peneliti sejati.

Dari empat siswa pelopor di tahun 2020 hingga puluhan peneliti muda berprestasi di tahun 2025 dibawah kepemimpinan Hartiningsih, S.Pd, M.Pd, perjalanan riset MAN 2 Yogyakarta adalah kisah tentang keyakinan, kerja keras, dan kolaborasi.

Dengan bimbingan penuh dedikasi dari Nuning Setianingsih, S.Si., M.Pd. dan Indra, S.Pd., madrasah ini telah membuktikan bahwa ilmu dan iman dapat bersatu melahirkan prestasi gemilang dari laboratorium sederhana menuju panggung dunia. (pusp)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
wa Chat via WhatsApp