STARLING MAN 2 Yogyakarta Bekali Siswa Berwirausaha

Siswa menerima penjelasan terkait Tenun.

Yogyakarta(MAN2Yk)-Sejumlah 18 siswa mengikuti kegiatan Studi Akademik dan Riset Lingkungan dengan mengunjungi wirausaha lokal Gudeg Bu Lies dan Kandang Tenun. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan wirausaha lokal yang berada di Yogyakarta. Diawali dengan mengunjungi Gudeg Bu Lies, dilanjutkan ke lokasi kedua yaitu Kandang Tenun yang berada di daerah Moyudan, Kamis (29/02/2024).

Setibanya di Kandang Tenun setelah menyimak paparan materi berupa sejarah berdirinya Kandang Tenun, siswa dikenalkan dengan proses menenun yang digeluti oleh ibu-ibu anggota Usaha Bersama Pelangi Sejati. Penggunaan pewarna alami dan sintetis juga dikenalkan selain bagian-bagian alat tenun dan proses pembuatan tenun.

Narasumber Asteria Harsiyah menyampaikan bahwa dalam menenun ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah pemilihan bahan yang berupa benang maupun motifnya. “Jika motif polos mungkin tidak terlalu lama untuk prosesnya, tapi jika bermotif atau bergaris maka harus mengkombinasikan warna benang terlebih dahulu,” paparnya. Selain itu siswa juga diberikan kesempatan untuk mencoba praktik menenun menggunakan ATBM.

“Seru, baru pertama kalinya saya mencoba mengoperasikan alat ini dan saya menjadi tahu bahwa untuk menenun memerlukan konsentrasi tingkat tinggi. Karena butuh keseimbanagan antara otak, tangan kanan kiri serta kaki juga kanan dan kiri, keren dan bersyukur bisa mendapat pengalaman seru ini,” ujar Noer Lailatul Hikmah (XI A).

Selain belajar tentang tenun, siswa juga disuguhkan cara meracik kopi. “Kami sering mengadakan event berupa MENEPI singkatan dari Menenun Sambil Ngopi. Selain belajar tentang tenun, juga mempelajari tentang kopi. Bagaimana meracik kopi agar tersaji dengan nikmat. Dan kopi ini merupakan hasil dari perkebunan kopi di bukit Menoreh. Jadi kami para ibu ini tidak berdiam diri di rumah saja, tapi kami juga belajar dan mengembangkan wirausaha kopi untuk mengingkatkan perekonomian keluarga di samping kami juga mengenalkan potensi sumber daya alam yang ada di Kulon Progo,” jelas Mbak Mar, panggilan akrab ibu Marwiyah pemilik Warung Kopi Mbak Mar, Menoreh.

Setelah menerima penjelasan seputar meracik kopi, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk mencicipi hasil racikan kopi. “Enak dan segar, rasanya beda dengan kopi yang biasa dijual di pasaran,” ujar Syauqi siswa kelas XI B. Tidak lupa beberapa siswa mendokumentasikan kegiatan untuk nantinya disusun menjadi vlog dan juga makalah yang akan dipresentasikan saat kembali ke madrasah.

Pendamping kegiatan Bromo Caillendra, S.Kom menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini selain sebagai sarana belajar berwirausaha siswa juga dikenalkan dengan potensi yang ada di lingkungan sekitar. “Harapannya siswa mendapat wawasan bahwa ada banyak potensi yang bisa dikembangkan di sekitar kita yang memiliki nilai ekonomi dan juga pangsa pasar yang beragam,” jelas Bromo. Kegiatan diakhiri dengan sholat dhuhur dan menikmati sajian makan siang di restoran eksotik Kopi Ingkar Janji, Nanggulan Kulon Progo sambil menikmati panorama khas persawahan dan pegunungan. (diw)